Pedagang buah di jalur lambat jalan Soekarno-Hatta tepatnya di seberang Pasar Pagi Arengka akan digeser lebih ke belakang saat penertiban malam ini. Foto diambil pekan lalu. |
‘’Tentunya demi kepentingan masyarakat banyak, dan koordinasi yang kami lakukan itu untuk mencegah terjadinya konflik yang nantinya terjadi di lapangan, namun kita berharap penertiban dapat berjalan aman sebab sebagian besar PKL sudah paham dan siap pindah,’’ ujar Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Ahad (9/10).
Terkait informasi soal adanya provokator ini disampaikan oleh Azharisman Rozie yang hingga Ahad (9/11) masih melanjutkan pekerjaan sebagai Plt Kaban Satpol PP Kota Pekanbaru. Haris Rozie yang hari ini akan menyerahkan jabatan Kepala Badan Satpol PP kepada Zulfahmi Adrian mengatakan, pihaknya mendapat informasi tentang adanya provokator yang merencanakan aksi perlawanan. Bahkan ia mengaku telah memiliki bukti berupa rekaman dan foto pendukung rencana aksi provokatif tersebut.
‘’Laporan anggota di lapangan, ada rencana aksi perlawanan yang dilakukan oknum mahasiswa yang menjadi provokator. Mereka mengajak dan menghasut para pedagang untuk melakukan perlawanan. Jika hal ini dilakukan, kami tidak kesulitan lagi untuk menangkap pelaku bersama pihak kepolisian karena identitasnya telah kami kantongi,’’ ungkap Haris.
Dalam rekaman suara yang ditunjukkannya, terdengar sang provokator mengajak pedagang untuk meniru kejadian bentrokan PKL Pasar Jongkok dengan melempar batu kepada petugas. Sayangnya Haris belum mau membocorkan nama oknum provokator tersebut.
‘’Untuk itu kami ingatkan kepada para provokator ini untuk mengurungkan niatnya. Karena dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan, maka tidak sulit bagi kami menciduknya,’’ ungkapnya.
Namun ia juga berharap pedagang bisa membersihkan lapaknya secara suka rela. ‘’Untuk pedagang yang telah pindah, kami mengucapkan terima kasih. Kepada pedagang lainnya untuk menghindari kerugian akibat barang-barangnya disita silakan bongkar sendiri bangunannya, sehingga bagian bangunan bisa digunakan kembali di lokasi yang baru,’’ ajaknya.
Sementara itu, Afdal (24) salah seorang pedagang yang ditemui Riau Pos mengaku siap mengangkut barang-barang jualannya sebelum penertiban dilakukan. ‘’Hari ini kami masih jualan, untuk besok belum pasti. Kalau memang sudah kelihatan petugasnya, barang-barang ini siap diangkut karena tidak lama memindahkannya,’’ ujar pedagang sayur-mayur di Pasar Pagi Arengka ini.
Hal senada juga diungkapkan Lisma (46), pedagang buah di seberang Pasar Pagi Arengka. Menurutnya, pemko telah lama menyurati, tetapi karena belum ada yang bergeser ke belakang, iapun belum bergeser. ‘’Kami siap bergeser ke dalam asal sama-sama,’’ tuturnya.
Berbeda dengan keduanya, meski tidak menolak secara berlebihan, Herman (58), pedagang buah lainnya mengaku belum ingin pindah. Sehingga ia pun belum mencari lokasi baru.
‘’Di mana-mana pasar tentu macet, karena ada pengunjung, aksi bongkar muat dan lainnya. Kalau dipindahkan ke tempat lain, Purwodadi misalnya, nanti juga pasti macet di sana, apalagi jalan ke lokasi lapak belum ada sehingga truk-truk pengangkut sayur dan buah masih sulit melintas,’’ paparnya meskipun mengaku belum melihat langsung kondisi Pasar Purwodadi. (sumber : riaupos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar