Terima kasih telah mengunjungi website kami di satlantasrestapku.blogspot.com, semoga bermanfaat

Bayi Tabung Kembar Lahir Di Riau

Kompol Zulanda dan istrinya Dr Dini menggendong bayi kembar hasil program 
bayi tabung di RS PMC, Selasa (30/9/2014). fOTO: hendrawan/riau pos
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk pertama kalinya di Riau program bayi tabung menghasilkan bayi kembar. Bayi kembar unik (laki-laki dan perempuan), lahir dari pasangan Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda dan Dr Dini Oktavianti. Si kembar yang belum diberi nama tersebut lahir pada 25 September 2014 lalu. Namun pihak Rumah Sakit (RS) PMC Pekanbaru tempat suami-istri tersebut ikut program bayi tabung baru mengumumkan pada Selasa (30/9).

Kisah sukses program bayi tabung pasangan Kompol Zulanda dan Dr Dini ini merupakan kesuksesan kedua bayi tabung di RS PMC dan di Riau. Bayi tabung pertama lahir pada 7 Agustus 2014 lalu dari pasangan Manuntun H Marpaung dan Hotmarito Simorangkir. 

Bedanya, bila keluarga Marpaung merupakan anak pertama setelah menunggu 10 tahun pascamenikah, si kembar sudah punya seorang kakak yang lahir normal berusia empat setengah tahun.

‘’Ini anak kedua dan ketiga kami. Memang saya mengalami kesulitan hamil lagi. Saya tidak muluk-muluk, cuma berharap dapat anak lagi, kalau dapat laki-laki. Alhamdulillah diberikan anak kembar sepasang, lahir dengan sehat lewat operasi cesar,’’ terang Dr Dini kepada sejumlah wartawan di RS PMC, kemarin.

Sementara itu sang suami, Kompol Zulanda mengatakan, ini bukanlah program bayi kembar yang pertama mereka coba. Sebelumnya pasangan ini sudah pernah mencoba ikut program bayi kembar di luar negeri, namun gagal. Bahkan percobaan yang kedua kalinya oleh pasangan ini di luar negeri kembali gagal hamil.

‘’Awalnya di luar negeri, sudah dua kali gagal. Untuk ketiga kalinya kami langsung di sini (RS PMC, red), Alhamdulillah berkat komunikasi yang baik, kenyamanan dan mungkin tangan dingin sang dokter serta seizin Allah, setelah 35 pekan lahir sepasang. Kami sekeluarga sangat berterima kasih ke PMC,’’ terang Kompol Zulanda.

Kompol Zulanda tidak berpikir panjang lagi ketika ada rumah sakit yang bisa menangani bayi tabung lebih dekat. Pada usia pernikahan mereka yang kedelapan tahun ini, Kompol Zulanda tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dengan karunia yang diterimanya.

Dr Ihsan Suhaimi SpOG yang menangani program bayi tabung tersebut merasa sangat senang dapat membantu keluarga tersebut. Apalagi kelahiran bayi tabung sukses yang kedua kalinya ini lahir kembar sepasang.

Namun dia mengatakan, bayi tabung kembar tidak bisa direka dan dirancang. Dia mengaku, pihaknya hanya memasukkan embrio terbaik hasil pembuahan di luar untuk dimasukkan ke rahim sang ibu.

‘’Kalau punya embrio bagus kami masukkan maksimal tiga, kalau cuma bagus satu, ya satu saja. Dalam kasus ini dua embrio dimasukkan dan ternyata tumbuh sama bagus dan kuat. Beratnya saat lahir juga sama 2,3 kg,’’ terang Dr Ihsan.

Pada waktu bersamaan Direktur Utama RS PMC Zurias didampingi sang suami yang merupakan owner RS tersebut Prof Dr Suhaimi mengatakan, semua proses selain transfer embrio dilakukan di Riau, khususnya di RS PMC. Sudah menjadi komitmen pihaknya untuk memberikan layanan lebih dekat, namun dengan kualitas tidak kalah dengan program bayi tabung di Jawa atau di luar negeri.

‘’Saat ini kami sudah mengusahakan peralatan yang sedang dalam proses. Kami mohon dukungan dan doanya agar alat kesehatan di sini lengkap untuk melakukan proses program bayi tabung sepenuhnya di Riau,’’ terangnya.

Saat ini, kata Zurias, alat-alat kesehatan tidak hanya berasal dari Jerman saja, namun sudah ada buatan Jepang, Korea, Cina dan India. Tapi pihaknya tetap berpendirian hanya menggunakan produk Jerman sebagai yang tertua dan teruji dalam hal alat-alat dan mesin kesehatan, kendati konsekuensinya perlu investasi yang lebih besar dan proses yang lebih panjang. Sementara Suhaimi mengatakan, kelahiran bayi tabung di PMC kali ini sangat spesial. Karena bertepatan dengan hari ulang tahun RS PMC, Stikes PMC dan hari ulang tahun sang istri yang menjadi direktur utama RS PMC.

‘’Ini kado ulang tahun ke-5 RS PMC. Jadi kelahiran bayi tabung dan juga kembar ini sangat spesial. Harapan kami ke depan dapat mendatangkan alat kesehatan yang modern yang saat sedang dalam proses. Ini tidak mudah, tidak bisa cepat, karena semua peralatan dari luar negeri. Selain itu kami juga konsen dulu pada SDM agar tidak ketinggalan dari daerah lain,’’ terang ayah Dr Ihsan SpOG ini.


Suhaimi berkomitmen RS PMC juga tidak akan membedakan pasien, baik itu pasien BPJS maupun reguler. Sesuai semangat sejak awal pendirian, dirinya bersama sang istri berniat bahwa rumah sakit ini didirikan untuk memudahkan masyarakat yang perlu pengobatan. Yang membedakan mungkin kelas kamar inap seperti VIP. Namun dia menyatakan, penanganan tetap sama cepat dan peralatan yang digunakan juga sama.(end)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar