SATLANTASPKU - Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pekanbaru dan Fron Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Mapolda Riau untuk berdemonstrasi, Kamis (30/10/2014) siang. Mahasiswa menuntut Kapolda Riau mencopot bawahannya yakni Kapolsek Kampar Kiri dan Kapolsek Tambusai yang diduga melakukan penganiayaan terhadap masyarakat.
Mahasiswa menilai, Polisi seharusnya menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Namun menurut mahasiswa, sangat disayangkan Polisi yang ditugaskan sebagai Kapolsek di Kampar Kiri Kabupaten Kampar dan Kapolsek Tambusai Kabupaten Rohul telah bersikap sebaliknya dengan melakukan dugaan penganiayaan kepada masyarakat di masing-masing wilayah.
"Penganiayaan yang dilakukan terhadap Angki Mei Putra oleh Kapolsek Kampar Kiri dan beberapa bawahannya agar bisa ditindak tegas secara pidana maupun disiplin Polri," tegas Pirka Maulana selaku Korlap saat berorasi.
Sementara itu,dugaan penganiayaan lain oleh oknum Polisi juga dilakukan oleh Kapolsek Tambusai kabupaten Rohul terhadap 6 warga tempatan yang notabennya merupakan korban dari penganiayaan yang terjadi pada 9 Oktober 2014 lalu.
"Korban penganiayaan seharusnya mendapat perlindungan dari kepolisian, namun oleh kepolisian Secktor Tambusai dijadikan ajang penyalahgunaan kewenangan dengan mengkriminalisasikan 6 korban penganiayaan tersebut, jadi kami minta kapolda segera mencopot Kapolsek Kampar Kiri dan Kapolsek Tambusai," kata Pirka.
Menanggapi tuntutan itu, Irwasda Polda Riau Kombes Pol Achmad Nurda Alamsyah yang datang menemui Mahasiswa mengatakan,pihaknya akan segera mengakomodir apa-apa yang telah disampaikan mahasiswa.
"Kami terima semua aspirasinya dan yang pasti hari ini langsung akan saya tindak lanjuti," ungkapnya dihadapan mahasiswa.
Usai melakukan aksi, puluhan mahasiswa yang mendapat kawalan puluhan personil kepolisian dengan tertib meninggalkan Mapolda Riau.(RIAUPOS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar