Dulu Di Riau Perwira Pertama, Kini Kapolda
Perjalanan hidup dan karir siapa yang tahu, begitu juga bagi
Brigjen Polisi Dolly Bambang Hermawan. Kini, dia dipercaya Kapolri Jenderal
Polisi Sutarman memimpin Markas Bhayangkara Polda Riau menggantikan Brigjen Pol
Condro Kirono.
Laporan M FATHRA NAZRUL ISLAM, Jakarta
LULUSAN Akademi Kepolisian (Akpol) 1984 ini boleh dibilang
bukan orang baru di Bumi Lancang Kuning. Sejak perwira pertama (pama), antara
tahun 1991-1997, dia sudah bertugas di Riau. Kemudian periode 2006-2008, dia
menjabat Kepala Biro Pers Polda Riau. Nah, sekarang dia kembali lagi ke Riau.
Jika dulu masih pama, sekarang sebagai Kapolda dengan pangkat bintang satu.
Bagaimana Riau di mata mantan Kepala Biro Pengendalian
Personil SSDM Polri ini? Seperti apa kesiapannya menjalankan tugasnya nanti?
Apakah ada strategi khusus?
Berikut wawancara singkat wartawan Riau Pos, M Fathra Nazrul
Islam dengan Brigjen Dolly, usai pelantikan dan serah terima jabatannya yang
dipimpin Kapolri di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Rabu (3/9).
Dulu pernah tugas di Riau juga?
Saya dari tahun 1991-1997 di Riau, waktu itu masih pama,
perwira pertama setelah lulus PTIK, sekitar 7 tahun saya di sana.
Apa yang berkesan dari Riau?
Masyarakatnya, orangnya ramah, mudah diajak bersaudara.
Artinya karakteristik masyarakat Riau akan memudahkan
tugas-tugas Anda di Riau nanti?
Insya Allah. Kemudian
tahun 2006-2008, di situ juga, saya menjabat Karo Pers Polda Riau zaman Pak Ito
(Ito Sumardi).
Anda sudah resmi dilantik, ada pesan khusus dari Kapolri
untuk Anda?
Beliau (Kapolri,red) meminta diperhatikan masalah kebakaran
hutan dan lahan. Itu yang prioritas untuk dipantau. Karena dampaknya kan
mengganggu kesehatan kita semua, masyarakat tidak nyaman.
Ada strategi untuk menangani berbagai masalah di Riau
seperti karhutla tadi?
Saya tinggal melanjutkan karena pertama, memang jalannya
sudah bagus yang dilakukan Kapolda sebelumnya. Tentu imbauan tetap kita
jalankan. Jadi sebelum terjadi kita maksimal pembinaan di masyarakat.
Saya ingin mengoptimalkan upaya preventif. Kalau preventif
sudah kita prioritaskan, pembinaan juga, tapi tidak ada efek jera, mau tidak
mau penegakan hukum. Tapi itu langkah terakhir.
Bagaimana dengan peran Polri di Riau dalam pemberantasan
narkoba, apalagi Riau kan salah satu pintu masuk?
Saya belum tahu banyak kondisi Riau akhir-akhir ini. Belum
utuh. Yang jelas extra ordinary crime sudah mewabah, membahayakan bagi generasi
muda. Ini bukan tanggung jawab Polri saja menangani, kita harus bergandengan tangan,
bersatu padu.
Saya berharap nilai kekerabatan yang masih kental di Riau,
bisa dimanfaatkan untuk hal positif.
Pak Condro Kirono meminta Anda melanjutkan pencegahan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak, bagaimana tanggapannya?
Saya lebih condong pada preventifnya tadi. Itu yang lebih
dimaksimalkan. Kejahatan terhadap anak sebenarnya karena lepas dari pengawasan
orangtua, sehingga perlu kita mengajak orangtua untuk lebih memperhatikan lagi
anak-anaknya. Sudah tidak pulang 2 hari gak dicari, orangtua juga harus
mencermati perubahan tingkah laku anak.
Kapan berangkat ke Riau?
Besok. Besok itu saya menerima paparan satuan. Semacam
laporan tentang kesatuan di sana. Bagaimana beliau (Kapolda lama, red)
memimpin, seperti program yang sudah berjalan.
Terakhir ke Riau kapan? Ada yang dirindukan dari Riau?
Ya itu tahun 2008. Semua orang kalau ke Riau kan suka
makanannya, ikan patin, hehe (tertawa,red).
Harapan pada masyarakat Riau?
Mohon dukungan, mari kita sama-sama mewujudkan keamanan dan
ketertiban demi kehidupan masyarakat yang lebih baik.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar