Terima kasih telah mengunjungi website kami di satlantasrestapku.blogspot.com, semoga bermanfaat

Jaket Ditarik Perampok, Pengusaha Tewas Terjatuh

SATLANTASPKU - Mulyono (58) warga Jalan Kina Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukitraya, pengusaha yang memiliki toko kelontong dan distributor rokok ditemukan tewas tergeletak di Jalan Sudirman tepatnya di depan kantor Bulog, Senin (27/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu korban yang bersimbah darah diketahui mengendarai sepeda motor Honda Astrea BM 6338 AO dan dari hasil identifikasi sementara, Mulyono adalah korban perampokan. 

Sebelum peristiwa nahas itu dialaminya, uang sebesar Rp300 juta yang akan disetorkan ke bank raib dibawa kawanan pelaku diperkirakan empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor jenis matic dan bebek. Usai melancarkan aksinya, pelaku meninggalkan korban begitu saja dan langsung melarikan diri.

Keterangan saksi mata, Edo yang saat itu tepat berkendara di belakang korban mengatakan, pagi itu ia melihat korban berkendara dengan motornya secara perlahan. Tiba-tiba saja, tepat di depan halte Bulog muncul dua sepeda motor dengan berboncengan yang salah satunya menarik-narik jaket korban.

Akibat tarikan tersebut, korban yang tidak mengenakan helm standar terjatuh, dengan helmnya terlepas. Dan dua sepeda motor pelaku juga langsung berhenti. Saat korban terjatuh, menurut saksi, korban sempat berdiri dan berjalan sekitar lima meter. Korban kembali terjatuh dan dua orang pelaku mendekati dan menarik jaket yang dikenakannya. Saat itulah korban diketahui terbentur aspal dan kepalanya mengeluarkan darah.

‘’Kejadiannya sangat cepat. Melihat korban ditarik saya sempat kaget, dan kemudian dia terjatuh. Saat terjatuh dan sempat berdiri itu saya mau berusaha menolong, tapi dua orang tersebut membawa pisau dan saya tidak berani mendekat. Setelah mengambil jaket itu, para pelaku melarikan diri ke arah Jalan Pinang,’’ kata Edo.

Basri (40), adik korban mengatakan, pagi itu korban baru saja berangkat dari toko miliknya Bengkalis Jaya dan menuju ke Bank Permata untuk melakukan penyetoran uang sebanyak Rp300 juta. ‘’Saat itu dia (korban, red) pergi sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum pergi kami tidak memiliki firasat apa-apa,’’ tutur Basri.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Hariwiyawan Harun SIK MIK mengatakan, dari hasil visum yang dilakukan tidak ditemukan luka bekas senjata tajam atau pun bekas senjata api. Korban meninggal di lokasi kejadian diduga akibat mengalami benturan di bagian kepala ke aspal dan banyak mengeluarkan darah.

‘’Dari hasil visum ditemukan luka lecet di bagian kaki kanan dan kiri. Kemudian juga ditemukan luka di bagian kepala belakang sebelah kiri dan bagian depan. Sedangkan di bagian hidung dan mulut mengeluarkan darah segar. Selain Rp300 juta, kerugian materil lain hingga kini masih dilakukan penghitungan,’’ kata Kasat.

Lebih lanjut dikatakan Hariwiyawan, usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad. Usai dilakukan visum, jasad korban juga kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian dilakukan pemakaman secara layak.

‘’Dugaan kami korban sudah diikuti sejak ia akan meninggalkan toko untuk menyetorkan uang. Untuk kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang. Dari hasil olah TKP, korban tewas setelah terjatuh dan mengalami luka parah di kepala dan bukan karena dilukai pelaku,’’ jelas Kasat. (RIAUPOS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar