Terima kasih telah mengunjungi website kami di satlantasrestapku.blogspot.com, semoga bermanfaat

Jenderal Polisi Menjelma Jadi Magician di Halaman Kantor Wako Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COMPEKANBARU - Pertunjukan pentas seni P4GN yang digelar BNNK Pekanbaru di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Minggu (28/9) pagi begitu menakjubkan. Brigjen Pol dr Victor Pudjadi. SpB. FICS. DFM yang saat ini menjabat sebagai Direktur Advokasi Deputi Pencegahan BNN, menjelma sebagai seorang magician.
Tak disangka. Kehebatan jenderal bintang satu ini tak kalah bagusnya dibandingkan magician terkenal seperti Dedy Corbuzier. Bedanya, dia lebih banyak mengunakan burung, api dan topi sebagai medianya. Tidak hanya itu, sebagian besar pertunjukannya, juga memberikan edukasi bagi penonton. Terutama terkait dengan penyalahgunaan narkoba.
Selain penampilan magician Brigjen Pol Victor Pudjadi, juga ada penampilan Jecko Marcis yang menjelmas sebagai sosok sang legenda ”Michael Jackson”. Aksinyapun, juga mengocok perut ratusan pengunjung. Karena goyang Michael Jakson KW ini, juga menyamai Michael Jackson aslinya.
Suasana pertunjukan pentas seni P4GN ini, juga dihadiri sejumlah artis ibu kota. Diantaranya, Anisa Xfaktor,  Dina Salsa Kdi dan Doni Kusuma. Dalam kegiatan tersebut, sang aktor yang sudah lama melintang di panggung sandiwara tanah air ini, juga berinteraksi dengan penonton terkait penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNNK Pekanbaru, AKBP Sukito mengatakan, kegiatan pentas seni P4GN ini merupakan rangkaian memperingati Hari Anti Narkoba Internasional yang diperingati setiap 26 Juni. Pentas seni ini diadakan, karena maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di Pekanbaru.
Bahkan, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru bersama BNN Pusat, serta BNNP dan BNNK Pekanbaru, juga telah membukukan 551 kasus narkoba di Pekanbaru selama 4 tahun terakhir ini dengan total tersangka sebanyak 764 orang.  "Tidak hanya itu, selam 4 tahun tersebut, kami bersama Polda Riau dan Polresta Pekanbaru, juga menemukan pencucian uang senilai Rp4,15 miliar dari para tersangka," ujarnya.
"Modus yang dilakukan tersangka dalam melakukan praktik pencucian uang tersebut, yaitu hasil penjualan narkoba, digunakan tersangka untuk modal usahanya. Semuanya itu, ada yang kami sita dalam bentuk uang," sambung Sakito.
Menurut Sukito, Pekanbaru marak penyalahgunaan narkoba, karena Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi Riau. Dan ini sangat strategis sekali. Karena Riau, adalah provinsi yang berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Tidak hanya itu, Pekanbaru juga merupakan jalan lintas dari Aceh dan Medan.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat. Kemudian, dia juga berharap agar kader anti narkoba Pekanbaru, terus menjadi perpanjangan tangan BNNK Pekanbaru untuk mengantisipaso peredaran narkoba.

"Pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tapi tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, kami berharap agar masyarakat, khususnya kader anti narkoba Pekanbaru, terus mengkampanyekan bahaya narkoba kepada masyarakat," tuturnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar