Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan berdoa saat melayat di rumah duka
Aipda Anumerta Harianto Bahari, Senin (10/11/2014)
|
Dalam melakukan aksinya, diduga pelaku menggunakan senjata api curian milik pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jambi. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH usai upacara pemakaman di Taman Makam Bahagia, Senin (10/11) mengatakan, tim yang telah dibentuk langsung bergerak cepat melakukan penyisiran di dalam Kota Pekanbaru di tempat-tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian pelaku.
Selain itu, tim juga ada yang langsung diberangkatkan ke luar provinsi karena ada juga dugaan pelaku telah keluar dari Riau. ‘’Ini tanggung jawab saya sebagai pimpinan, dan kami bersama jajaran Polda Riau sudah membentuk tim memburu pelaku yang berinisial Ep,’’ ujarnya. Hal ini juga bukan masalah kecil lagi, anggota polisi mengorbankan nyawanya untuk negara dan meninggal saat masih menggunakan baju kebesaran kepolisian. ‘’Maka itu kami sudah meminta kepada jajaran Polda terdekat ikut berperan mengejar pelaku jika melarikan diri ke luar Provinsi Riau,’’ tegasnya.
Senin (10/11) sore kemarin, jajaran Polresta Pekanbaru dan Polda Riau akan berangkat ke luar daerah memburu pelaku di tempat yang diduga akan dijadikan lokasinya melarikan diri seperti di Jambi. Sedangkan untuk melakukan pemburuan dalam Kota Pekanbaru, Kapolresta melalui Kasat Reskrim Kompol Hariwiyawan Harun sudah memerintahkan jajaran Kanit setiap Polsek melakukan patroli rutin dan razia.
‘’Sore kemarin tim yang sudah dibentuk berangkat ke luar daerah, di mana diduga pelaku akan melarikan diri. Sedangkan di dalam kota saya sudah minta kepada Kasat untuk memerintahkan seluruh Kanit Reskrim melakukan pergerakan,’’ tuturnya.
Terhadap dua rekan pelaku yang telah diamankan sebelumnya, hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan mendalam guna mengetahui siapa yang turut lari bersama pelaku. Selain itu, penyidikan juga dilakukan untuk memastikan jenis senjata yang dipakai pelaku untuk menembak korban. Namun sayangnya, saat proses penyidikan, wartawan masih belum diizinkan ikut menyaksikan.
‘’Dari hasil penyidikan sementara, saat itu mereka berjumlah empat orang. Di mana dua orang berada di dalam mobil sementara itu dua orang lagi masuk kedalam toko pakaian. Saat itulah kemudian anggota Reskrim Polsek Senapelan melakukan penggerebekan dan mengamankan dua orang di dalam mobil, sementara dua pelaku di dalam toko melarikan diri,’’ sebut Kapolresta.
Saat ditanya tentang rompi anti peluru yang saat itu tidak dikenakan oleh korban, Robert mengatakan, bahwasannya di setiap Polsek sudah ada rompi anti peluru, namun jumlahnya masih terbatas. Dan saat penggerebekan itu, anggota berkemungkinan tidak sempat mengenakan rompi lantaran terburu-buru untuk meringkus pelaku.
‘’Di setiap Polsek sudah ada rompi anti peluru, mungkin saat itu karena harus cepat anggota saya lupa mengenakannya. Atas peristiwa ini, saya juga meminta kepada pimpinan untuk menyediakan lagi rompi anti peluru di setiap Polsek karena sekarang jumlahnya masih terbatas,’’ imbuhnya.
Terkait senjata yang digunakan pelaku, hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mencari selongsong peluru di lokasi kejadian. Namun sementara ini, pihaknya menduga bahwa senjata api yang digunakan adalah jenis laras panjang Rugermini yang telah dimodifikasi. Senjata tersebut, kemungkinan diambil oleh pelaku dari petugas saat melarikan diri dari Lapas Jambi.
‘’Senjata yang digunakan pelaku disinyalir milik petugas Lapas Jambi yang diambil ketika melarikan diri. Namun untuk memastikannya, kami akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolsian di Jambi. Pelaku ini merupakan orang yang berbahaya dan kerap melakukan aksi perampokan. Untuk itu saya imbau kepada masyarakat berhati-hati,’’ katanya.
Saat dilakukan penggerebekan sore itu, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan satu unit mobil jenis Toyota Avanza warna hitam yang di dalamnya terdapat alat-alat seperti tang besar, linggis dan beberapa alat lain yang diduga akan digunakan pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. Selain itu, mobil yang disita tersebut diduga merupakan hasil curian karena plat yang digunakan tidak terdaftar di Samsat. (sumber : riaupos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar