SATLANTASPKU - Narkotika jenis lysergic acid dietthylamide (LSD) yang dulu populer di tahun 1970-an sempat membuat heboh di Jakarta pascakecelakaan beruntun Outlander Sport yang menyebabkan empat orang tewas. Di Riau LSD dan narkotika jenis baru lainnya belum terpantau peredarannya.
Demikian diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah kepada Riau Pos, Ahad (1/2).
‘’Di Indonesia, memang sudah ada yang sudah ditemukan sekitar 24 jenis. Tapi di Riau, sejauh pantauan kami dari yang tertangkap, belum ada jenis baru ini yang beredar,’’ kata Hermansyah.
Dia memaparkan, dari ungkapan yang dilakukan jajarannya, peredaran narkotika di Riau masih didominasi jenis narkotika lama seperti sabu-sabu, ganja, happy five dan ekstasi alias ineks. ‘’Beberapa ada kami temukan palsu. Mereka membuat ineks palsu dengan mencampur dari berbagai obat-obatan,’’ terangnya.
Narkotika jenis baru memang mencuat ke permukaan belakangan ini. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, di antara narkotika jenis baru ini adalah, methilon, chatinone, krathom dan varian dari LSD. ‘’Narkotika jenis baru ini dari data yang kami peroleh ada chatinone, LSD, krathom dan banyak lagi,’’ ungkap Hermansyah.
Methilon merupakan turunan dari chatinone yang merupakan narkotika golongan I. Hanya saja, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 35/2009 yang mengatur tentang narkotika methilon, jenis ini tidak tercantum. Sementara krathom memiliki bentuk seperti daun ganja.
Krathom ini satu spesies dengan tanaman jenis mitragyna yang satu famili dengan pohon kopi. Tanaman jenis ini terdapat di negara-negara tropis. LSD atau SMILE LSD sintetik atau SMILE ini memiliki bentuk seperti kertas. LSD juga dikenal sebagai lysergide. Seperti halnya narkotika jenis lain, LSD memliki efek yang sama bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan tanpa dosis yang tepat. bisa menimbulkan halusinogen, depresan, paranoid dan ephoria.(RIAUPOS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar