ilustrasi |
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pekanbaru (AMPER) menggelar aksinya malam-malam untuk mendesak pengelola mal menutup tempat hiburan malam di pusat perbelanjaan tersebut. Mereka menuding tempat hiburan malam itu sebagai sarang penjualan minuman keras, pratek prostitusi dan transaksi narkoba.
“Tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Robert Haryanto, Minggu (15/3/2015).
Menurut Kapolresta, ketiga orang diduga menjadi provokator dan terlibat perusakan mal. Selain keterangan para saksi, aksi para tersangka terekam kamera. Bentrokan Sabtu malam terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, tak beberapa lama setelah para pendemo berorasi di depan gerbang Mal Pekanbaru.
Diduga dipicu saling ejek, terjadi perang mulut antara pendemo dan petugas keamanan mal yang siaga di dalam kawasan gedung. Mulanya pendemo kocar-kacir. Mereka kemudian berkumpul di Jl Teuku Umar dan balik menyerang. Kali ini mereka mempersenjatai diri dengan kayu, besi dan benda keras lainnya.
Kalah jumlah, giliran personel keamanan Mal Pekanbaru yang terdesak. Mereka menyelamatkan diri ke tempat parkir di basement gedung. Massa merusak sejumlah fasilitas gedung, seperti kaca dinding yang pecah berantakan. Plang portal tempat parkir dipatahkan.
Aparat kepolisian pun bertindak membubarkan aksi mereka. Sempat terdengar beberapa tembakan peringatan dari polisi. Selain mengamankan 20 pengunjuk rasa, polisi juga mengamankan lebih dari 50 sepeda motor milik pendemo. (Tribun Pekanbaru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar