Terima kasih telah mengunjungi website kami di satlantasrestapku.blogspot.com, semoga bermanfaat

Satlantas Polresta Pekanbaru Edukasi Pengendara Sepeda Motor

SATLANTASPKU - Dalam rangka meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada perayaan Natal dan tahun baru, Satlantas Polresta Pekanbaru melaksanakan Roadshow Polisi Education untuk memberikan edukasi kepada pengendara sepeda motor, Rabu (17/12/2014).

Saat dilakukan edukasi di Jalan Sudirman Pekanbaru, persisnya di depan Purna MTQ, sejumlah pengendara sepeda motor cukup kaget dan tidak bersedia dihentikan polisi lalu lintas Polresta Pekanbaru. Padahal para pengendara itu dihentikan karena Satlantas Polresta Pekanbaru melakukan road show polisi education, bukan razia gabungan seperti dikhawatirkan pengendara.

Kanit Dikyasa Polresta Pekanbaru, AKP Sunarti, kepada Radio Republik Indonesia, usai memberikan edukasi mengatakan pengedara dihentikan untuk diberiakan sosilasasi agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, dan yang bersedia diberikan edukasi diberikan souvenir.

"Roadshow Polisi Education ini dilakukan karena masih banyak pengendara sepeda motor yang melakukan pelanggaran setelah Operasi Zebra. Sehingga perlu diberikan sosialisasi lagi agar setiap pengendara menjadi pelopor dalam keselamatan berlalu lintas," jelasnya.

Menurutnya, bila pengendara yang sudah dihentikan tidak memiliki waktu diberikan pengetahuan tentang berlalu lintas, maka jika melakukan pelanggaran langsung dikenakan tilang. Sebab sosialisasi diberikan untuk meminimalisir kecelakaana jelang perayaan Natal 2014 dan tahun baru 2015.

Saat diadakan sosialisasi yang diikuti puluhan pengguna jalan, banyak pertanyaan disampaikan kepada petugas Satlantas Polresta Pekanbaru. Lalu dijawab satu persatu dengan jelas oleh AKP Sunarti. Seperti ditanyakan Zikri, siswa SMA Handayani Pekanbaru, yang menanyakan bahwa umumnya siswa yang menggunakan sepeda motor untuk kenderaan ke sekolah, tapi tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) karena usia masih dibawah 17 tahun.

"Bagaimana bu, karena orang tua saya juga bekerja, jadi tidak sempat mengantar saya ke sekolah. Anak sekolah lain banyak juga yang pakai sepeda motor. Tapi kalau kami dihentikan pasti kena tilang karena tidak ada SIM," tanyanya.

Menanggapi berbagai pernyataan masyarakat, AKP Sunarti menegaskan pihaknya terus berusaha memberikan sosialisasikan bahwa keselamatan lalu lintas merupakan kebutuhan sesuai dengan UU tengang lalu linats.

"Kalau tidak punya SIM jadi tidak boleh mengendarai, sebab yang lebih penting diutamakan adalah keselamatan berlalu lintas. Apalagi sejauh ini pelanggaran lalu lintas masih saja didominasi pengendara yang tidak menggunakan helm dan melawan arus lalu lintas," jawabnya. (riaupos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar