Sejumlah pengendara melewati batas marka jalan saat lampu merah di Jalan
Dipenogoro, depan rumah dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Rabu (21/1/2015)
|
Beberapa waktu lalu, pihak Satlantas Polresta Pekanbaru sudah mengimbau para pengendara untuk tidak melawan arus, bahkan telah menindak dengan melakukan penilangan.
Sejak saat itu, pengendara menjadi jera untuk melawan arus. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak Satlantas atas penjagaannya di beberapa titik. Pengendara menjadi teratur dan mematuhi oeraturan lalu lintas.
Kendati demikian, jika tidak ada polisi yang berjaga di beberapa titik, masih banyak pengendara yang melawan arus dan melakukan pelanggaran di jalan raya. Seperti yang sering saya lihat di jalan SM. Amin. Dari arah kampus Universitas Riau dan dari jalan Srikandi.
Masih saja ada pelanggaran yang terjadi, pengendara, melawan arus dan tidak memakai helm. Tidak hanya motor yang melawan arus, tetapi juga roda empat, karena kondisi jalan yang lebar.
Selain itu, di traffic light persimpangan SM. Amin dan Yos Sudarso, jika tidak dijaga, pengendara akan melewati batas marka jalan, bahkan yang lebih ekstrim, menerobos jika traffic light masih bertanda berhenti.
Untuk itu saya mengharapkan pihak kepolisian dalam hal ini Satlantas untuk terus melakukan penjagaan di beberapa titik dan mengajak pengendara untuk sadar akan keselamatan dan jika masib melakukan, tindak sesuai hukum yang berlaki agar ada efek jera.
Dan yang terakhir untuk pengendara agar selalu mematuhi peraturan yang telah dibuat. Demi keselamatan bersama di jaan raya. Perilaku kita sebagai pengendara harus diubah menjadi tertib berlalu lintas.
Pihak Satlantas dan pengendara harus sama-sama mendukung program tertib berlalu lintas. Jika satu pihak saja yang terus bersemangat tetapi pemakai jalan tetap mengabaikan peraturan, hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik. (Laporan Dadang, Warga Jalan Purwodadi, Pekanbaru - TRIBUN PEKANBARU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar